Dalam post ini akan membahas beberapa jenis
Energi yang dapat dikonversikan menjadi Energi Listrik.
1. Konversi
Energi Panas menjadi Energi Listrik.
Termoelektrik
Prinsip kerja dari Termoelektrik adalah dengan
berdasarkan Efek Seebeck yaitu “jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan
salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, maka
terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain”. (
Muhaimin, 1993). Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh
ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam
sebuah rangkaian. Di antara kedua logam tersebut lalu diletakkan jarum kompas.
Ketika sisi logam tersebut dipanaskan, jarum kompas ternyata bergerak.
Belakangan diketahui, hal ini terjadi karena aliran listrik yang terjadi pada
logam menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang menggerakkan jarum
kompas. Fenomena tersebut kemudian dikenal dengan efek Seebeck. Penemuan
Seebeck ini memberikan inspirasi pada Jean Charles Peltier untuk melihat
kebalikan dari fenomena tersebut. Dia mengalirkan listrik pada dua buah logam
yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika arus listrik dialirkan,
terjadi penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut dan pelepasan
panas pada sambungan yang lainnya. Pelepasan dan penyerapan panas ini saling
berbalik begitu arah arus dibalik. Penemuan yang terjadi pada tahun 1934 ini
kemudian dikenal dengan efek Peltier. Efek Seebeck dan Peltier inilah yang
kemudian menjadi dasar pengembangan teknologi termoelektrik.Terdapat tiga sifat
bahan Termoelektrik yang penting, yaitu :
1. Koefisien Seebeck.
2. Konduktifitas panas.
3. Resistivitas.
Termionik
Pembangkit listrik dengan termionik adalah
mengubah energi panas menjadi energi listrik dengan menggunakan emisi
termionik. Emisi termionik adalah terlepasnya electron dari permukaan logam
yang lebih panas ke permukaan logam lainnya yang dipanasi bersama sama. Emosi
Termionik juga dikenal sebagai “Emisi Thermal Elektron”. Proses ini sangat
penting dalam pengoperasian berbagai perangkat elektronik dan dapat digunakan
untuk pembangkit daya atau pendinginanElektron electron bebas dari emitter
mempunyai energy yang seimbang dengan level ferminya. Elektron elektron ini
dapat meninggalkan katoda, jumlah dari energy panas yang disuplai padanya akan
sama dengan fungsi kerja katoda Ø c. Elektron-elekron yang diemisikan akan
menuju ke arah kolektor (anoda), dengan kerugian energy yang kecil. Pada anoda,
elektron. elektron yang diserap akan membangkitkan energi Ø a dalam
bentuk panas, hal ini menaikkan level Fermi dari anoda, Karena Ø a < Ø
c maka selisihnya (Ø c – Ø a) dapat ditranformasikan
menjadi energy listrik. Bahan katoda hendaknya mempunyai kemampuan emisi
yang cukup pada suhu kerja, mempunyai konduktifitas listrik maupun
konduktifitas panas yang tinggi dan stabil terhadap pengaruh kimia.
Bahan yang relative memenuhi syarat di atas antara lain: W,Mo, dan Ta yang
permukaannya dilapisi Ce untuk menghindari penguapan dan mendapatkan
emisi yang lebih baik pada suhu sekitar 2000° C. Bahan bahan lainnya
adalah Barium Oksida, Uranium Karbida yang dicampur dengan Stontium
dan Calsium Oksida.
Bahan bahan yang digunakan sebagai anoda harus
memenuhi syarat:
kemampuan emisi ternyata rendah, restistivitas
rendah, sifat kimia maupun mekanismenya baik. Bahan bahan yang digunakan
untuk anoda antara lain: Cu, Ni, Ag yang dilapisi Ce. ( Muhaimin,
1993).
2. Konversi
Energi Kimia menjadi Energi Listrik.
Baterai merupkan kombinasi dua atau lebih sel
elektrokimia yang bisa menyimpan energi dan kemudian merubahnya
menjadi energi listrik. Baterai merupakan alat yang merubah energi
kimia menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari satu atau lebih voltaic
cell (tergantung besarnya voltase yang diinginkan contohnya baterai aki 6 Volt
atau 12 Volt) . Masing-masing voltaic cell terdiri dari dua half cells yang
dihubungkan secara seri oleh penghantar elektrolit. Satu half cells
mempunyai elektroda positif (katoda) yang satunya elektroda negatif (atoda). Daya
baterai di dapat dari reaksi reduksi dan oksidasi.
Reduksi terjadi pada di katoda dan oksidasi
terjadi di katoda. Elektroda tersebut tidak bersentuhan dan arus listrik
dihubungkan dengan elektrolit. Elektrolit dapat berupa cairan atau padat. Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan
oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang
pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel
juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang
bocor/merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat
yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh
kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan
beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat
dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah
timah (Pb) berpori (seperti bunga karang).Pelat-pelat tersebut terendam
oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).
3. Konversi
Energi Matahari menjadi Energi Listrik.
Energi matahari merupakan sumber energi yang
sangat besar di dunia ini. Energi matahari berpotensi mampu menyediakan
kebutuhan energi dunia dalam waktu yang lama jika dimnafaatkan
semaksimal mungkin. Pemanfaatan energi matahari secara langsung
dapat dilakukan untuk memanaskan atau mendinginkan. Salah satu pemanfaatan matahari adalah
pembangkit listrik tenaga panas matahari. Mekanisme yang digunakan adalah
kaca-kaca besar yang digunakan mengkonsentrasikan cahaya
matahari ke satu garis atau titik. Panas yang ditangkap, dimanfaatkan untuk
menghasilkan uap panas. Tekanan uap panas yang tinggi digunakan untuk
menjalankan turbin agar menghasilkan listrik. Selain dengan tekanan uap panas, cahaya
matahari dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik dengan menggunakan
photovoltaic. Prinsip photovoltaic melibatkan pembangkit listrik
dari cahaya, penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk
melepas elektron (partikel bermuatan negatif) yang membnetuk dasar
listrik. Bahan semi konduktor yang paling umum
digunakan adalah silikon. Sel photovoltaic mempunyai sedikitnya dua lapisan
semi konduktor, lapisan pertama bermuatan positif dan lapisan kedua
bermuatan negatif. Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, muatan
listrik menyeberang sambungan di antara dua lapisan menyebabkan
listrik mengalir, membangkitkan arus DC.
4. Konversi
Energi Mekanik Menjadi Energi Listrik.
Generator listrik adalah sebuah alat yang
memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan
menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai
pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan,
tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui
sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik
yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan
sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air
di dalamnya. Sumber energi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin
mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir air, mesin
pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya atau matahari,
udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain. Dinamo adalah generator listrik pertama yang
mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih merupakan
generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21. Dinamo menggunakan
prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran
mekanik menjadi listrik arus bolak-balik. Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday
dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat peralatan
dari Perancis. Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh
sebuah "crank". Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa
sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi yang
dibungkus dengan kawat. Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar
memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati
kumparan. Lebih jauh lagi, kutub utara dan selatan magnet menginduksi
arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah sebuah komutator,
Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Dan pada post ini akan sedikit membahas tentang
Sumber Energi Terbarukan.
1. Solar
Energy
Matahari adalah sumber kita yang paling kuat
energi. Sinar matahari, atau energi surya, dapat digunakan untuk pemanasan
rumah, pencahayaan dan pendinginan dan bangunan lainnya, pembangkit
listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Sebagian besar
bentuk energi terbarukan berasal baik secara langsung atau tidak langsung dari
matahari. Sebagai contoh, panas dari matahari menyebabkan angin bertiup,
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pohon dan tanaman lain
yang digunakan untuk energi biomassa, dan memainkan peran penting dalam
siklus penguapan dan curah hujan yang menjadi sumber energi air.
2. Energi
Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika
naik udara hangat dan udara dingin di bergegas untuk menggantinya. Energi
angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan
kincir angin untuk menggiling gandum. Hari ini, energi angin ditangkap oleh turbin
angin dan digunakan untuk menghasilkan listrik.
3. Hydropower
Air yang mengalir ke hilir merupakan kekuatan.
Air adalah sumber daya terbarukan, terus diisi oleh siklus global
penguapan dan curah hujan. Panas matahari menyebabkan air di danau dan lautan
menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai
hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir
kembali ke laut. Air yang mengalir dapat digunakan untuk memutar turbin
yang mendorong proses mekanis untuk memutar generator. Energi
air mengalir dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
4. Energi
Biomassa
Biomassa telah menjadi sumber energi penting
sejak orang pertama mulai membakar kayu untuk memasak makanan dan
menghangatkan diri melawan dinginnya musim dingin. Kayu masih merupakan
sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi sumber-sumber
lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput dan tanaman lain,
limbah pertanian dan kehutanan dan residu, komponen organik dari limbah kota
dan industri, bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah dipanen
masyarakat. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan
listrik dan sebagai bahan
bakar untuk transportasi, atau untuk
memproduksi produk yang tidak akan membutuhkan penggunaan bahan bakar fosil.
5. Hidrogen
Hidrogen memiliki potensi yang luar biasa
sebagai sumber bahan bakar dan energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk
mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen
paling umum di Bumi. Air adalah dua-pertiganya hidrogen, tapi hidrogen di alam
selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah
dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkkan
kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan
untuk menghasilkan listrik.
6. Energi
Panas Bumi
Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air
panas yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik dan menghasilkan
listrik, atau untuk aplikasi lain seperti pemanasan rumah dan pembangkit listrik
untuk industri. Energi panas bumi dapat ditarik dari waduk bawah tanah
dengan pengeboran, atau dari reservoir panas bumi yang terletak lebih dekat
ke permukaan.
7. Energi
Samudera
Lautan menyediakan beberapa bentuk energi
terbarukan, dan masing-masing didorong oleh kekuatan yang berbeda. Energi
dari gelombang laut dan pasang surut dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik, dan energi termal laut-dari panas yang tersimpan dalam
air laut-dapat juga diubah menjadi listrik.
Meskipun pada masa sekarang, energi laut
memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan
lainnya, tapi laut tetap penting sebagai sumber energi potensial untuk
masa depan.
Mungkin cukup sekian wawasan yang dapat saya
bagikan kepada anda, semoga dapat menjadi referensi yang berguna.
Dalam post ini akan membahas beberapa jenis
Energi yang dapat dikonversikan menjadi Energi Listrik.
1. Konversi
Energi Panas menjadi Energi Listrik.
Termoelektrik
Prinsip kerja dari Termoelektrik adalah dengan
berdasarkan Efek Seebeck yaitu “jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan
salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, maka
terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain”. (
Muhaimin, 1993). Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh
ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam
sebuah rangkaian. Di antara kedua logam tersebut lalu diletakkan jarum kompas.
Ketika sisi logam tersebut dipanaskan, jarum kompas ternyata bergerak.
Belakangan diketahui, hal ini terjadi karena aliran listrik yang terjadi pada
logam menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang menggerakkan jarum
kompas. Fenomena tersebut kemudian dikenal dengan efek Seebeck. Penemuan
Seebeck ini memberikan inspirasi pada Jean Charles Peltier untuk melihat
kebalikan dari fenomena tersebut. Dia mengalirkan listrik pada dua buah logam
yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika arus listrik dialirkan,
terjadi penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut dan pelepasan
panas pada sambungan yang lainnya. Pelepasan dan penyerapan panas ini saling
berbalik begitu arah arus dibalik. Penemuan yang terjadi pada tahun 1934 ini
kemudian dikenal dengan efek Peltier. Efek Seebeck dan Peltier inilah yang
kemudian menjadi dasar pengembangan teknologi termoelektrik.Terdapat tiga sifat
bahan Termoelektrik yang penting, yaitu :
1. Koefisien Seebeck.
2. Konduktifitas panas.
3. Resistivitas.
Termionik
Pembangkit listrik dengan termionik adalah
mengubah energi panas menjadi energi listrik dengan menggunakan emisi
termionik. Emisi termionik adalah terlepasnya electron dari permukaan logam
yang lebih panas ke permukaan logam lainnya yang dipanasi bersama sama. Emosi
Termionik juga dikenal sebagai “Emisi Thermal Elektron”. Proses ini sangat
penting dalam pengoperasian berbagai perangkat elektronik dan dapat digunakan
untuk pembangkit daya atau pendinginanElektron electron bebas dari emitter
mempunyai energy yang seimbang dengan level ferminya. Elektron elektron ini
dapat meninggalkan katoda, jumlah dari energy panas yang disuplai padanya akan
sama dengan fungsi kerja katoda Ø c. Elektron-elekron yang diemisikan akan
menuju ke arah kolektor (anoda), dengan kerugian energy yang kecil. Pada anoda,
elektron. elektron yang diserap akan membangkitkan energi Ø a dalam
bentuk panas, hal ini menaikkan level Fermi dari anoda, Karena Ø a < Ø
c maka selisihnya (Ø c – Ø a) dapat ditranformasikan
menjadi energy listrik. Bahan katoda hendaknya mempunyai kemampuan emisi
yang cukup pada suhu kerja, mempunyai konduktifitas listrik maupun
konduktifitas panas yang tinggi dan stabil terhadap pengaruh kimia.
Bahan yang relative memenuhi syarat di atas antara lain: W,Mo, dan Ta yang
permukaannya dilapisi Ce untuk menghindari penguapan dan mendapatkan
emisi yang lebih baik pada suhu sekitar 2000° C. Bahan bahan lainnya
adalah Barium Oksida, Uranium Karbida yang dicampur dengan Stontium
dan Calsium Oksida.
Bahan bahan yang digunakan sebagai anoda harus
memenuhi syarat:
kemampuan emisi ternyata rendah, restistivitas
rendah, sifat kimia maupun mekanismenya baik. Bahan bahan yang digunakan
untuk anoda antara lain: Cu, Ni, Ag yang dilapisi Ce. ( Muhaimin,
1993).
2. Konversi
Energi Kimia menjadi Energi Listrik.
Baterai merupkan kombinasi dua atau lebih sel
elektrokimia yang bisa menyimpan energi dan kemudian merubahnya
menjadi energi listrik. Baterai merupakan alat yang merubah energi
kimia menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari satu atau lebih voltaic
cell (tergantung besarnya voltase yang diinginkan contohnya baterai aki 6 Volt
atau 12 Volt) . Masing-masing voltaic cell terdiri dari dua half cells yang
dihubungkan secara seri oleh penghantar elektrolit. Satu half cells
mempunyai elektroda positif (katoda) yang satunya elektroda negatif (atoda). Daya
baterai di dapat dari reaksi reduksi dan oksidasi.
Reduksi terjadi pada di katoda dan oksidasi
terjadi di katoda. Elektroda tersebut tidak bersentuhan dan arus listrik
dihubungkan dengan elektrolit. Elektrolit dapat berupa cairan atau padat. Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan
oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang
pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel
juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang
bocor/merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat
yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh
kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan
beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat
dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah
timah (Pb) berpori (seperti bunga karang).Pelat-pelat tersebut terendam
oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).
3. Konversi
Energi Matahari menjadi Energi Listrik.
Energi matahari merupakan sumber energi yang
sangat besar di dunia ini. Energi matahari berpotensi mampu menyediakan
kebutuhan energi dunia dalam waktu yang lama jika dimnafaatkan
semaksimal mungkin. Pemanfaatan energi matahari secara langsung
dapat dilakukan untuk memanaskan atau mendinginkan. Salah satu pemanfaatan matahari adalah
pembangkit listrik tenaga panas matahari. Mekanisme yang digunakan adalah
kaca-kaca besar yang digunakan mengkonsentrasikan cahaya
matahari ke satu garis atau titik. Panas yang ditangkap, dimanfaatkan untuk
menghasilkan uap panas. Tekanan uap panas yang tinggi digunakan untuk
menjalankan turbin agar menghasilkan listrik. Selain dengan tekanan uap panas, cahaya
matahari dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik dengan menggunakan
photovoltaic. Prinsip photovoltaic melibatkan pembangkit listrik
dari cahaya, penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk
melepas elektron (partikel bermuatan negatif) yang membnetuk dasar
listrik. Bahan semi konduktor yang paling umum
digunakan adalah silikon. Sel photovoltaic mempunyai sedikitnya dua lapisan
semi konduktor, lapisan pertama bermuatan positif dan lapisan kedua
bermuatan negatif. Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, muatan
listrik menyeberang sambungan di antara dua lapisan menyebabkan
listrik mengalir, membangkitkan arus DC.
4. Konversi
Energi Mekanik Menjadi Energi Listrik.
Generator listrik adalah sebuah alat yang
memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan
menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai
pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan,
tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui
sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik
yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan
sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air
di dalamnya. Sumber energi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin
mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir air, mesin
pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya atau matahari,
udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain. Dinamo adalah generator listrik pertama yang
mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih merupakan
generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21. Dinamo menggunakan
prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran
mekanik menjadi listrik arus bolak-balik. Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday
dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat peralatan
dari Perancis. Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh
sebuah "crank". Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa
sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi yang
dibungkus dengan kawat. Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar
memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati
kumparan. Lebih jauh lagi, kutub utara dan selatan magnet menginduksi
arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah sebuah komutator,
Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Dan pada post ini akan sedikit membahas tentang
Sumber Energi Terbarukan.
1. Solar
Energy
Matahari adalah sumber kita yang paling kuat
energi. Sinar matahari, atau energi surya, dapat digunakan untuk pemanasan
rumah, pencahayaan dan pendinginan dan bangunan lainnya, pembangkit
listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Sebagian besar
bentuk energi terbarukan berasal baik secara langsung atau tidak langsung dari
matahari. Sebagai contoh, panas dari matahari menyebabkan angin bertiup,
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pohon dan tanaman lain
yang digunakan untuk energi biomassa, dan memainkan peran penting dalam
siklus penguapan dan curah hujan yang menjadi sumber energi air.
2. Energi
Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika
naik udara hangat dan udara dingin di bergegas untuk menggantinya. Energi
angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan
kincir angin untuk menggiling gandum. Hari ini, energi angin ditangkap oleh turbin
angin dan digunakan untuk menghasilkan listrik.
3. Hydropower
Air yang mengalir ke hilir merupakan kekuatan.
Air adalah sumber daya terbarukan, terus diisi oleh siklus global
penguapan dan curah hujan. Panas matahari menyebabkan air di danau dan lautan
menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai
hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir
kembali ke laut. Air yang mengalir dapat digunakan untuk memutar turbin
yang mendorong proses mekanis untuk memutar generator. Energi
air mengalir dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
4. Energi
Biomassa
Biomassa telah menjadi sumber energi penting
sejak orang pertama mulai membakar kayu untuk memasak makanan dan
menghangatkan diri melawan dinginnya musim dingin. Kayu masih merupakan
sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi sumber-sumber
lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput dan tanaman lain,
limbah pertanian dan kehutanan dan residu, komponen organik dari limbah kota
dan industri, bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah dipanen
masyarakat. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan
listrik dan sebagai bahan
bakar untuk transportasi, atau untuk
memproduksi produk yang tidak akan membutuhkan penggunaan bahan bakar fosil.
5. Hidrogen
Hidrogen memiliki potensi yang luar biasa
sebagai sumber bahan bakar dan energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk
mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen
paling umum di Bumi. Air adalah dua-pertiganya hidrogen, tapi hidrogen di alam
selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah
dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkkan
kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan
untuk menghasilkan listrik.
6. Energi
Panas Bumi
Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air
panas yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik dan menghasilkan
listrik, atau untuk aplikasi lain seperti pemanasan rumah dan pembangkit listrik
untuk industri. Energi panas bumi dapat ditarik dari waduk bawah tanah
dengan pengeboran, atau dari reservoir panas bumi yang terletak lebih dekat
ke permukaan.
7. Energi
Samudera
Lautan menyediakan beberapa bentuk energi
terbarukan, dan masing-masing didorong oleh kekuatan yang berbeda. Energi
dari gelombang laut dan pasang surut dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik, dan energi termal laut-dari panas yang tersimpan dalam
air laut-dapat juga diubah menjadi listrik.
Meskipun pada masa sekarang, energi laut
memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan
lainnya, tapi laut tetap penting sebagai sumber energi potensial untuk
masa depan.
Mungkin cukup sekian wawasan yang dapat saya
bagikan kepada anda, semoga dapat menjadi referensi yang berguna.
0 komentar:
Posting Komentar